MESKIPUN sama sekali tidak berhubungan, ternyata seks dan tertawa memiliki banyak persamaan. Kaitan ini apakah itu?
Simak hubungan menarik antara seks dan tertawa seperti diulas Shine berikut ini:
Merilekskan
Selama aktivitas tawa dan seks, terjadi reaksi biokimia kompleks yang menurunkan tingkat hormon terkait stres, seperti kortisol dan adrenalin. Kedua kegiatan tersebut juga membantu meningkatkan endorfin, yang memperkuat sistem kekebalan tubuh Anda. Selain itu, endorfin membantu meringankan rasa sakit, termasuk sakit kepala, arthritis, dan bahkan migrain. Wanita mengalami peningkatan kadar estrogen selama seks yang mencegahnya dari gejala PMS.
Bekerja sebagai mesin olahraga
Pengaruh tawa, seks, dan latihan fisik hampir serupa pada kesehatan Anda. Ketiga aktivitas menstimulasi pelepasan endorfin yang membantu memberikan rasa sejahtera.
Kita menggunakan sekira 80 otot untuk tertawa dengan lebih banyak tekanan pada otot perut, yang mendukung kesehatan saluran usus. Meskipun teori ini tidak coba mengatakan bahwa kita dapat mengganti olahraga dengan tertawa, tetapi menunjukkan bahwa tertawa dapat meningkatkan efek dari olahraga.
Sementara selama berhubungan seks, tubuh kita membakar 200 kalori, jumlah kalori yang sama saat kita berolahraga selama 15 menit. Demikian pula, denyut jantung Anda saat bersemangat berhubungan intim, naik dari 70 hingga 150 detak per menit, jumlah yang sama jika Anda latihan di gym.
Meningkatkan kerja otak
Ketika tertawa, otot wajah kita berkontraksi dan merasa rileks. Aktivitas otot-otot wajah membantu meningkatkan suplai darah ke otak sehingga meningkatkan kapasitas mental untuk kita bisa mendapatkan ide-ide segar dan membuat keputusan dengan cepat. Ternyata, seks juga memiliki efek serupa, menurut penelitian terbaru. Orgasme membantu meningkatkan tingkat IQ wanita.
Melindungi tubuh dari rasa dingin
Studi menunjukkan bahwa tawa dan seks membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Tertawa mengaktifkan sel-sel pembunuh yang kerap menyerang sistem kekebalan tubuh. Efek serupa pada sistem kekebalan tubuh bisa didapat dari aktivitas seksual rutin.
Orang yang beraktivitas seksual sedang (melakukan hubungan seks 1-2 kali seminggu) memiliki kadar antibodi yang disebut immunoglobulin A 30 persen lebih tinggi dibandingkan orang yang berhubungan seks lebih jarang.
Terjadi di zona otak yang sama
Studi berkelanjutan telah dilakukan pada aktivitas tawa wanita. Para ilmuwan telah menemukan bahwa seks dan tawa terjadi di zona yang sama pada otak wanita. Mungkin ini menjelaskan bahwa banyak wanita mengalami peningkatan gairah seksual ketika tertawa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar