Bank of England (BoE): BoE berjalan independen dalam mengatur kebijakan moneter untuk menciptakan stabilitas harga dan menyokong target pemerintah dalam menumbuhkan perekonomian dan tingkat pekerjaan. Tujuan stabilitas harga diciptakan pemerintah untuk memenuhi target inflasi, yang umumnya sebesar 2,5% pertumbuhan pada Retail Prices Index excluding mortgages (RPI-X). kemudian, disamping keindependenan dalam mengatur kebijakan moneter, BoE masih tergantung pada bagian treasury untuk mencapai target inflasi.
Monetary Policy Committee (MPC): Komite BoE tersebut bertanggung jawab terhadap pengambilan keputusan interest rate. Komite ini terdiri dari:
Pejabat Posisi
Mr.Mervyn King Central Bank Governor
Ms. Rachel Lomax Deputy Governor
Sir. John gieve Deputy Governor
Mr. Andrew Bailey Executive Director
Prof. Charles bean Executive Director
Mr. John Footman Executive Director
Mr.Nigel Jenkinson Executive Director
Mr. Paul Tucker Executive Director
Interest Rates: Interest rate bank sentral adalah minimum rate pinjaman (rate dasar), yang digunakan untuk mengirim signal jelas terhadap perubahan kebijakan moneter yang diumumkan pada Minggu pertama setiap bulan. Perubahan terhadap rate dasar tersebut biasanya berdampak besar terhadap cable/ sterling. BoE juga mengatur kebijakan moneter melalui operasi pasar (daily market operations) dengan membeli bills pemerintah dari discount houses (khususnya lembaga yang memperdagangkan instrumen money market).
Gilts: Bond pemerintah biasanya disebut gilt-edged securities. Perbedaan selisih (Perbedaan dalam yield) antara yield gilts 10 tahun pemerintah Inggris dengan 10 tahun treasury note Amerika biasanya berdampak terhadap exchange rate. Sama halnya dengan perbedaan selisih antara gilts dan bund Jerman.
3-bulan deposit Eurosterling: Interest rate 3-bulan Sterling deposit yang ada di bank-bank diluar Ingris, dapat dijadikan sebagai indicator untuk menentukan interest rate differential yang berpengaruh terhadap exchange rate. Sebagai contoh GBP/USD. Semakin tinggi interest rate differential deposit eurodollar dengan eurosterling, maka semakin tinggi kemungkinan GBP/USD mengalami kejatuhan.
Treasury: Wewenang Treasury dalam mengatur kebijakan moneter sudah dihilangkan sejak tahun 1997 dan digantikan dengan BoE. Walaupun demikian peran Treasury masih berhubungan dengan pengaturan/ penentuan target inflasi yang harus dicapai oleh BoE dan masih membuat perjanjian-perjanjian kunci dalam bank sentral. Gordon Brown: Chancellor of the Exchequer (Head of Treasury).
Sterling dan keanggotaan European Monetary Unit (EMU): Perdana menteri Inggris, Tony Blair sering mempengaruhi pasar ketika ia membuat pernyataan tentang kemungkinan Sterling bergabung bersama Euro. Dalam usaha penggabungan tersebut, interest rate UK harus diturunkan sesuai dengan level Eurozone. Jika rakyat Inggris melakukan voting untuk mengadopsi Euro sebagai mata uangnya (yang diperkirakan akhir tahun 2001), Sterling akan diturunkan terhadap Euro, agar nilainya cukup menguntungkan bagi kalangan industri Inggris. Sehingga, setiap signal (pidato, keputusan dan polling) yang diindikasikan untuk mendekatkan UK dengan Euro dapat berpengaruh untuk menurunkan Sterling.
Data Economic:
Item data ekonomi yang paling penting yang dirilis di UK adalah; Claimant unemployment (jumlah angkatan kerja yang tidak mendapatkan pekerjaan); claimant unemployment rate; average earnings; RPI-X; retail sales; PPI; industrial production; GDP growth; purchasing managers; surveys (manufacturing dan services); money supply (M4); balance of payments dan housing prices.
3-bulan Eurosterling Futures Contract (short sterling): Kontrak tersebut menggambarkan harapan pasar akan 3-bulan euro sterling di masa datang. Perbedaan antara 3-bulan futures contracts eurodollar dan eurosterling deposit adalah variable yang penting untuk menentukan perkiraan GBP/USD.
FTSE-100: Top stock index di Inggris. Tidak seperti US atau Jepang, stock index utama Inggris hanya mempunyai pengaruh sedikit terhadap currency. Walaupun demikian, FTSE-100 dan the Dow Jones Industrial Index masih mempunyai hubungan positif yang sangat kuat dan berpengaruh terhadap pasar gobal.
Pengaruh Cross Rate: GBP/USD kadang-kadang dapat dipengaruhi oleh pergerakan cross exchange rate (non-dollar exchange rates) seperti EUR/GBP. Kenaikan EUR/GBP (penurunan Sterling) – yang dipicu oleh kuatnya perkiraan bergabungnya UK dengan Euro – dapat mendorong penurunan GBP/USD (cable). Sebaliknya, adanya laporan yang mengindikasikan bahwa UK mungkin tidak jadi bergabung dengan currency tunggal tersebut, dapat menurunkan cross rate EUR/GBP, dan menaikkan cable.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar